Wasir dan Puasa

Wasir dan Puasa

 Obat Wasir Stadium Lanjut
Bulan Ramadhan yang telah dinanti-nantikan akhirnya tiba. Tentunya, selama bulan puasa ini, Anda tidak ingin ada masalah kesehatan yang akan mengganggu kekhusyukan Anda dalam menjalankan ibadah puasa. Namun, ada saja penyakit yang datang mengganggu. Kebanyakan berhubungan dengan masalah sistem pencernaan. Wasir adalah salah satunya, yang akan kita bahas pada artikel ini.

Puasa tidak memiliki dampak langsung terhadap wasir, kecuali terdapat sembelit (Constipation), akibat dari makan makanan tertentu selama bulan puasa. Sembelit dapat terkait dengan aktivitas berpuasa karena berhubungan dengan diet yang diikuti oleh beberapa orang selama bulan Ramadhan, dengan mengonsumsi makanan yang sulit untuk dicerna dan tidak berserat, seperti daging dan makanan yang digoreng dan terutama kurangnya asupan air. Hal ini menyebabkan sembelit dan bertentangan dengan etika berpuasa karena makan makanan dalam jumlah yang berlebihan.

Baca Juga: Wasir Cepat Kempes

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berbuka puasa dengan buah kurma dan air putih, lalu diselingi oleh ibadah shalat Maghrib, baru kemudian menikmati hidangan utama untuk berbuka puasa. Hal ini memainkan peranan penting dalam mempersiapkan lambung untuk dapat diisi dan mencerna makanan. Selain itu, kurma mengandung gula yang diperlukan tubuh setelah berpuasa. Serat yang dikandung oleh kurma juga berperan penting sebagai agen anti-sembelit. Bila saran ini Anda ikuti dan dijadikan rutinitas saat berpuasa, niscaya Anda tidak akan pernah mengalami sembelit lagi dan wasir sekalipun tidak akan pernah menghalangi aktivitas berpuasa Anda.

Apakah Wasir Dapat Membatalkan Puasa?

Salah satu hal yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke dalam rongga terbuka dengan sengaja baik berupa makanan maupun bukan. Salah satu rongga terbuka adalah saluran anus, maka memasukkan sesuatu ke dalam saluran anus hingga mencapai batasan batin (batasan yang lebih dari yang keluar saat buang air besar) bisa membatalkan puasa. 

Hal ini tentu menimbulkan masalah bagi penderita penderita wasir, dimana kadangkala pada saat wasir kambuh, anus yang keluar harus dibantu dengan tangan supaya ia masuk kembali. Hal ini mengakibatkan jari tangan juga masuk dalam bagian batin yang biasanya kalau sampai sesuatu dalam bagian tersebut bisa membatalkan puasa. Batalkah puasa pada penderita wasir yang mengembalikan anus mereka dengan tangan sehingga jari mereka masuk pada bagian batin?

Jika memang sudah diperlukan untuk mengembalikan anus tersebut ke tempatnya semula harus dengan bantuan jari tangan maka hal tersebut tidak membatalkan pausa, sedangkan bila tanpa bantuan tanganpun ia bisa kembali pada tempatnya maka hal tersebut bisa membatalkan puasa. Ini adalah pendapat yang kuat, pendapat yang mengatakan batal puasanya bila menggunakan jari tangan walaupun sudah dibutuhkan merupakan pendapat yang dhaif. Jadi kesimpulannya keluar anus bagi penerita wasir tidaklah membatalkan puasa.